Tank's Atas Kunjungan sahabat,,,

Selasa, 20 Desember 2011

FOTO FUTSAL ANAK PPKn






Senin, 19 Desember 2011

MAKALAH FILSAFAT PANCASILA TENTANG MENGENAL FILSAFAT PANCASILA DILIHAT DARI SEJARAH DAN PELAKSANAANNYA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam mempelajari filsafat Pancasila ada dua hal yang lebih dahulu kita pelajari yaitu Pancasila dan Filsafat memeplajari Pancasila melalui pendekatan sejarah supaya akan dapat mengetahui berbagai peristiwa yang terjadi dari waktu ke waktu di tanah air kita Indonesia peristiwa – peristiwa yang saya maksudkan adalah yang ada sangkut pautnya dengan Pancasila. Melalui pendekatan kami berharap untuk mendapatkan data obyektif dapat menghasilkan kesimpulan yang obyektif pula oleh karena manusia tidak mungkin menghilangkan sikap obyektif sebagai salah satu bawaan kodrat, maka kami bersyukur bila mendapatkan kesimpulan yang obyektif mungkin inter obyektif
Sejarah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sejarah bangsa Indonesia itu sendiri karena itu dalam tulisan ini kami mencoba mulai dari masa kejayaan bahwa Indonesia merdeka yang kemidian mengalami penderitaan akibat ulah kolonialisme sehingga timbul perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme tersebut kemudian bangsa Indonesia berhasil meproklamasikan kemerdekaan dan berhasil juga menjawab tanatangan tersebut serta mengisi kemerdekaannya itu dengan pembangunnan. Dalam seluruh peristiwa tersebut Pancasila mempunyai peranan penting

Mengingat hal tersebut pertama tama secara runtun kai kemukakan peristwa penyususnan dan perumusan Pancasila agar mengetahui bagaimana duduk persoalan yang sesungguhnya sehingga masing – masing mendapat nilai yang wajar dan tidak I lupakan. Disamping itu hal kedua yang kami anggap penting adalah pengamalan Pancasila. Kami mengkonstatir bahwa pengmalan Pancasila telah dilakukan pada masa – masa sebelum kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 bahkan juga sebelum masa tersebut

B. Perumusan Masalah
Dalam pembuatan karya tulis ini dapat penulis rumuskan sebagai erkut: pengertian Filsafat, guna filsafat, fungsi filsafat, pengertian Pancasila, unsur unsur Pancasila dn fungsi unsur – unsur Pancasila. Dan masalah yang di bahas dalam karya tulis ini untuk lebih terarah dan tidak terlalu jauh maka penulis membatasi masalahnya hanya pada arti fungsi dan guna filsafat Pancasila

C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian dalam penelitian adalah:
1. Metode wawancara dan interview
Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data, komunikasi tersebut dilakuan dengan ialog ( Tanya jawab ) secara lisan baik langsung maupun tidak langsung wawan cara dapat bersifat langsung yaitu pabila data yang akan di kumpulkan langsung di peroleh dari data ndvidu yang bersangkutan. Wawancara yang bersifat tidak angsg yatu wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memeperoleh keterangandari orang lain maupun dari sumber buku
2. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik untuk mengamati secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan – kegiatan yang sedang berlangsung
3. Angket atau daftar isian
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data melalui tulisan
Metode ini dapat bersifat langsung atau tidak langsung saama halnya dengan metode wawancara

D. Kerangka Berpikir
Dilihat dari sejarah bahwa Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, penuis enggunakan erangka berfikir elau pendekatanflsafat Pancasila dan sejarahnya
Di bentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Bung Karno diangkat jadi ketua PPKI dan Bung Hatta menjadi wakil ketua. Cepat dan tindaknya emerdekaan Indonesia sangat tergantung pada bangsa Indonesia sendiri setelah bekerja keras tanpa mengenal lelah dan dukungan seluruh rakyat Indonesia khususnya pemuda – pemuda kita, pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 di dalam rapat tebuka gedung pegangsaaan 56 Jakarta, kemerdekaan indnesia di proklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta atas nama bangsa Indonesia



BAB II
ANALISA MASALAH

Istilah filsafat sudah tidak asing lagi di dengarnya istilah ini dipergunakan dalam berbagai konteks tapi kita harus tahu dulu apa itu filsafat dan fungsi filsafat serta kegunaan filsafat dengan uraian yang singkat ini saya mengharapkan agar timbul kesan pada diri kita bahwa filsafat adalah suatu yang tidak sukar dan dapat di pelajari oleh semua orang di samping itu saya menghrapkan agar kita tak beranggapan filsafat sebagai suatu hasil potensi belaka dan tidak berpijak realita dengan cara ini saya mengharapkan dapat menggunakan sebagai modal untuk memepelajari pancasila dari sudut pandang filsafat
Agara setiap orang yang belum mengetahui tentang pancasila dari sudut falsafat
a. Di dalam bukunya elements of Philiosofi Kattsott 1963 tentang perenungan filsafat
b. Di dalam bukunya filosofi
c. Selanjutnya mengutip pendapat Van Melsen yang yang intinya adalah menggambarkan flsafat sebagai refleksi di dalam ilmu pengetahuan
d. Di dalam bukunya Perpectivies In Social Philosophy Back 1967
Dan kita menganal filsafat pancasila dari sejarah pelaksanaannya diantara bangsa – bangsa barat tersebut bangsa belandalah yang akhirnya dapat memegang peran sebagai penjajah yang benar – benar yang menghancurkan p\rakyat Indonesia mengingat keadaan perjuangan bangsa Indonesia kita harus mengetahui perjuangan sebelum tahun 1900
Sebenarnya sejak waktu itu pula mempertahankan kemerdekaan dengan cara bermacam – macam perlawanan rakyat Indonesia untuk menemtang kolonialisme, belanda telah berjalan dengan hebat. Akan tetapi masih berjalan sendiri – sendiri dan belum ada kerja sama melelui organisasi yang teratur
Dan kita harus mengetahui unsur – unsur pancasila yang menjiwai perlawanan terhadap kolonialisme jika pejuangan bangsa Indonesia mengetahui dan teliti dengan seksama maka unsur – unsur pancasila merupakan semangat dan jiwa perjuangan tersebut kita harus menganalisa dalam pembahasan seperti:
1. Apa unsur – unsur ketuhanan dalam penjajahan belanda
2. Unsur kemanusiaan dalam penjajahan belanda yang menghancurkan rakyat indonesia dengan tidak ada perikemanusiaan, suatu siksaaan yang di derota rakyat indonesia
3. Unsur persatuan terhadap penjajahan belanda yang memecah belah persatuan
4. Unsur kerakyatan terhadap penjajahan belanda tentang kebebasan untuk mendapatkan pendidikan dan seolah olah rakyat kecil tidak ada artinya
5. Unsur yang terakhir yaitu keadilan tentang penjajahan belanda tidak ada keadilan untuk mendapatkan kebutuhan kebebasan hak
BAB III
INTI PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengetian Filsafat
Tulisan ini saya menggunakan istilah pengertian dan bukan definisi. Dalam hal ini ada beberapa pendapat yang antara lain mengatakan bahwa pada hakekatnya sukar sekali memberikan definisi mengenai filsafat, karena tidak ada definisi yang definitif . Sebenarnya pendapat yang demikian ini tidak hanya mengenai filsafat saja akan tetapi juga menganai definisi lain. Terhadap berbagai kata berikut ini misalnya ekonomi, hukum, politik kebudayaan negara masyarakat manusia , juga terdapat definisi itupun bermacam-macam pula.
Oleh karena itu dalam tulisan ini saya ingin mengemukakan pengertian mengenai filsafat dan cirri-ciri berfilsfat, dengan cara ini saya mengharapkan dapat menggunakannya sebagai modal untuk mempelajari Panca Sila dari sudut pandang filsafat.
1. Pengertian menurut arti katanya, kata filsfat dalam Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Yunani terdiri dari kata Philein artinya Cinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Filsafat berarti Cinta Kebijaksanaan, cinta artinya hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau yang sungguh-sungguh.
Kebijaksanaan artinya Kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Filsafat berarti Hasrat atau Keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
2. Pengertian umum dari pengertian menurut kata-katanya tersebut di atas filsafat secara umum dapat diberi pengertian sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran hakekat atai sari atau inti atau esensi segala sesuatu dengan cara ini jawaban yang akan diberikan berupa keterangan yang hakiki. Hal-hal mana sesuai dengan arti filsafat menurut kata-katanya
3. Pengertian khsusu, karena filsafat telah mengelami perkembangan yang cukup lama tentu dipengaruhi oleh berbagai factor, mislanya ruang, waktu, keadaan dan orangnya. Itulah sebabnya maka timbul berbagai pendapat mengenai pengertian filsafat yang mempunyai kekhususannya masing-masing.
Ada berbagai aliran didalam filsafat ada suatu bukti bahwa bemacam-macam pendapat yang khsusu yang berbeda satu sama lain. Misalnya.
- Rationalisme mengagunggkan akal
- Materialisme mengagunggkan materi
- Idealisme mengagunggkan idea
- Hedonisme mengagunggkan kesenangan
- Stoicisme mengagunggkan tabiat salah
Aliran – aliran tersebut mempunyai kekhususan masing-masing dengan menekankan kepada sesuatu yang dianggap merupakan inti dan harus diberi tempat yang tinggi , misalnya kesenangan, kesolehan, kebendaan, akal dan idea.

B. Fungsi Filsafat
Berdasarkan sejara kelahirannya filsafat mula-mula berfungsi sebagai induk atau ibu ilmu pengetahuan. Pada waktu itu belum ada ilmu pengetahuan lain sehingga filsafat harus menjawab segala macam hal, soal manusia filsafat yang membicarakannya, demikian pula soal masyarakat, soal ekonomi, soal negara, soal kesehatan dan sebagainya.
Kemudian karena berkembang keadaan dari masyarakat banyak problem yang tidak dapat dijawab lagim oleh filsafat. Lahirnya ilmu pengetahuan sanggup memberikan jawaban terhadap problem-problem tersebut, misalnya ilmu pengetahuan alam, Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Ilmu Pengetahuan Kedokteran, Ilmu Pengetahuan Manusia, Pengetahuan Ekonomi dan lain-lain.
Ilmu pengetahuan tersebut lalu berpecah-pecah lagi menjadi lebih khusus. Demikianlah lahirnya berbagai disiplin ilmu yang sangat banyak dengan kekhususannya masin-masing.

Spesialisasi terjadi sedemikian rupa sehingga hubungan antara cabang dan ranting ilmu pengetahuan sangat kompleks. Hubungan-hubungan tersebut ada yang masih dekat tetapi ada pula yang telah jauh. Bahkan ada yang seolah-oleh tidak mempunyai hubungan. Jika ilmu-ilmu pengetahuan tersebutterus bersusaha memperdalam dirinya akhirnya sampai juga pada filsafat. Sehubungan dengan keadaan tersebut diatas filsafat dapat berfungsi sebagai interdisipliner sistim. Filsafat dapat berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu pengetauhuan yang telah kompleks tersebut. Filsapat dapat berfungsi sebagai tempat bertemunya berbagai disiplin ilmu pengetahuan

Cara ini dapat pula di gunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Cara ini dapat saya gambarkan sepertiorang sedang meneliti sebuah pohon wajib meneliti ke seluruh pohon tersebut, ia tidak hanya meperhatikan daunnya, pohonnnya akarnya, bunganya, buahnya dan sebagian lagi, akan tetapi keseluruhannya dalam menghadapi suatu masalah diharapkan menggunakan berbaga disiplin untuk mengatasinya. Misalnya ada problem sosial tentang kenaikan tngkat kejahatan. Hal ini belum dapat di selesaikan dengan tuntas jika hanya menghukum para pelangarnya saja. Di samping itu perlu di cari sebab pokok. Langkah ini mungkin dapat menemukan berbagai sebab yang saling berkaiatan satu sama lain, misalnya adanya tuna karya, tuna wisma, urbanisasi, kelenbihan penduduk, kurangnya lapangan kerja dan sebagainya. Dari penemuan ini dapat kita ketahui bahwa masalah kejahatan menyangkut berbagai disiplin. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut harus dilakukan pula oleh berbagai disiplin

C. Guna Filsafat
Berdasarkan atas uraian diatas, filsafat mempunyai kegunaan sbb.
a. Melatih diri untuk berfkir kritik dan runtuk dan menyusun hasil pikiran tersebut secara sistematik
b. Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berfikir dan bersifat sempit dan tertutup
c. Melatih diri melakukan peneltian, pengkajian dan memutuskan atau mengabil kesipulan mengenai suatu hal secara mendalam dan komprehensif
d. Menjadikan diri bersifat dinamik dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem
e. Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleransi dan tenggang rasa
f. Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentngan prbadinya maupun dalam hubungan dengan orang lain
g. Menyadari akan kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun hubungan dengan orang lain alam sekitar dan tuhan yang maha esa

D. Perjuangan Bangsa Indonesia
Sebelum kedatangan bangsa – bangsa belanda bangsa Indonesia telah mengali sejarahnya yang panjang dengan berbagai liku – likunya. Demikian pula bahwa portugis mendapat perlawanan rakyat Indonesia. Diantara bangsa – bangsa barat tersebut bangsa Belandalah yang akhirnya dapat memegang peranan sebagai penjajah yang benr – benr menghancurkan rakyat Indonesia
Mengingat keadaan yang demikian perjuangan bahwa Indonesia melawan penjajahan belanda dan jepang
1. Perjuangan sebelum tahun 1900
Pada umumnya kita telah mengetahui bahwa bangsa Indonesia telah di tindas dan di cekam oleh penjajah belanda selama tiga setengah abad. Hitungan sejak tahun 1596 yaitu pada waktu orang – orang belanda yang di pimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di Indonesia. Orang – orang belanda bermula berdagang dan di terima baik oleh bangsa Indonesia ternyata dengan sefala daya dan upaya yang penuh kelicikanberusaha menjajah bangsa Indonesia
2. Perjuangan Setelah tahun 1900
Bangsa Indonesia menyadari bahwa untuk mengusir penjajah tidak cukup hanya dengan cara mengadu kekuatan fisik saja akan tetapi perlu adanya cara yang lebihteratur dan terkordinasi serta terpadu. Betapapun ketatnya penjajah engekang bangsa ndonesia untuk menjadi bodoh, namun terbuka juga jalan bagi sekelompokkecil rang ndonesia untuk endapatkan pendidikan

E. Unsur Pancasila Menjiwai Perlawanan Terhadap Kolonialisme
Jika pejuang bangsa Indonesia itu kita teliti dengan seksama maka unsur – unsur Pancasila merupakan semangat dan jiwa perjuangan tersebut diantaranya
a. Unsur Ketuhanan. Pada hakikatnya penjajahan bertentangan dengan ajaran tuhan. Karena penjaahan tidak mengenal cinta kash dan sayang sebagai mana di ajarkan oleh tuhan. Oleh karena itu perlawanan terhadap kolonialisme ada yang di dorong oleh keyakinan melaksanakan tugas – tugas agama
b. Unsur Kemanusiaan. Penjajahan tidak mengenal peri kemanusiaan. Penjajahan pada hakikatnya adalah hendak menemukan kembali nilai – nilai kemanusiaan yang telah di hancurkan oleh penjajah
c. Unsur Persatuan. Di dalam kenyataan memang bangsa Indonesia I pecah- pecah oleh penjajah. Meskipun demikian bangsa Indonesia menyadari bahwa perpecahan akan mengakibatkan keruntuhan sebagaimana semboyan yang berbunyi bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Oleh karena itu bagaimanpun juga persatuan sebagai senjata ampuh tidak hancur sama sekali
d. Unsur Kerakyatan. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesua denga peri peri keadilan penjajahan bertentangan dengan kemerdekaan dan kebebasan
e. Unsur Keadilan. Iatas sudah di sebutkan bahwa penjajahan tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Hal ini terbukti pada pengalaman bangsa Indonesia yang selama I jaah tidak pernah di perlakukan adil. Apalagi untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya sangat di persukar

F. Pelaksanaan
Pancasila yang unsur – unsurnya di gali dari bangsa Indonesia sendiri kemudian di terima bulat oleh bangsa Indonesia menjadi Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia harus di laksanakan
Pelaksanaan Pancasila ada dua macam yaitu:
a. Pelaksanaan Obyektif
Pelaksanaan obyektif adalah pelaksanaan Pancasila di dalam semua peraturan dari yang tertinggi sampai terendah yaitu Undang - Undang Dasar 1945 dan peraturan –peraturan hukum yang ada di bawahnya. Seluruh kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan serta segala tertib hokum di Indonesia harus di dasarkan atas Pancasila
b. Pelaksanaan Subyektif
Pelaksanaan subyektif adalah pelaksanaan di dalam diri setiap orang Indonesia yaitu penguasa, warga negara dan setiap orang yang berhubungan dengan Indonesia
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penulis berusaha menguraikan masalah dalam setiap babnya penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut
Bahwa nsur – unsur Pancasila memang telah di miliki dan di jalankan oleh bangsa Indonesia sejak dahulu. Oleh karena bukti – bukti sejarah sangat beraneka ragam wujudnya maka perlu diadakan analisa yang seksama. Karena bukti – bukti sejarah sebagian ada yang berupa symbol maka diperlukan analisa yang teliti dan tekun berbagai bahan – bahan bukti itu dapat diabstaksikan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil – hasil yang memadai. Melalui cara – cara tersebut hasilnya dapat bersifat kritik dan tentu saja ada kemungkinan yang bersifat spekulatif. Demikian pula adaunsur – unsur yang di suatu daerah lebih menonjol dari daerah lain misalnya tampak pada perjuangan bangsa Indonesia dengan peralatan yang sederhana serta tampak pada bangunan dan tulisan dan perbuatan yang ada
Contoh – contoh yang saya tulis diatas, merupakan sebagian bukti atas perjuangan bangsa Indonesia sebagai sejarah bukti – bukti atas peninggalan zaman dahulu misalnya arti dari tiap – tiap bangunan isi dan dan setiap buku tulisan serta lukisan makna dari pembuatan yang ada dengan mengemukakan contoh – contoh ini saya mengharapkan dapat menimbulkan rangsangan untuk elakukan penelitian yang seksama terutama dalam rangka mempelajari filsafat Pancasila dalam tulisan ini setidak – tidaknya saya dapat menyatakan bahwa unsur – unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri dan bukan jiplakan dari luar. Unsur – unsur itu telah ada sebelum tanggal 17 Agustus 1945, bahkan sebelum datangnya kau penjajah dan pernah berfungsi secara sempurna

B. Saran – Saran
Dalam karya tulis ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam pembuatan karya tulis ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan – kekurangan baik dari bentuk maupun isinya
- Penulis menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang filsafat Pancasila
- Semoga dengan karya tulis ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan


DAFTAR PUSTAKA

1. Achmad Notosoetarjo 1962, Kepribadian Revolusi Bangsa Indonesia
2. Notonagoro, Pnacasila Dasar Filsafat Negara RI I.II.III
3. K.Wantjik Saleh 1978, Kitab Kumpulan Peraturan Perundang RI, Jakarta PT. Gramedia
4. Soediman Kartohadiprojo 1970, Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, Bandung Alumni

Minggu, 18 Desember 2011

TATA NEGARA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Penyusunan Makalah ini di Latar Belakangi oleh atau sebagai tuntutan dari Dosen  yang tujuannya tiada lain untuk memberikan permohonan dalam memahami Meteri Pembelajaran dari Dosen yang bersangkutan dan tentunya tak lepas dari keinginantahuan tentang Pembahasan yang dipercayakan kepada kami.
B.     Rumusan Masalah
1.      Menjelaskan apa pengertian Sistem Pemerintah ?
2.      Menjelaskan apa bentuk-bentuk Pemerintah Monarki ?
3.      Menjelaskan apa itu Sistem Pemerintah Presedensial ?
4.      Menjelaskan tentang Sistem Pemerintahan Referendum ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Sistem Pemerintahan di berbagai Negara
      Sistem Pemerintahan Pengertian Arti Luas dengan Arti Sempit Klasik Republik Monorki (Kerajaan) Bentuk pemerintahan klasifikasi sistem pemerintahan diberbagai parlemen satu kamar dan dua kamar.
-          Pengertian Dari Arti Luas dan Arti Sempit
Yaitu :
1.      Arti Luas yaitu Suatu Tatanan atau Struktur Pemerintahan Negara yang bertitik tolak dari hubungan antar semua organ Negara, termaksuk hubungan antara Negara pusat (Center Guverment) dan bagian yang terdapat di dalam Negara di tingkat lokal.
2.      Arti Sempit yaitu Suatu Tatanan atau Struktur Pemerintahan yang bertitik tolak dari hubungan sebagian organ Negara Eksekutif dan Legislatif.
-          Pengertian Sistem Pemerintahan
Bentuk Pemerintahan Klasik pada umumnya masih menggabungkan bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan.
1.      Bentuk-Bentuk Pemerintahan
a.       Bentuk Pemerintahan menurut Aristo Teles : Monarki Suatu Bentuk Pemerintahan yang dipegang oleh satu orang demi kepentingan umum.
b.      Bentuk Pemerintahan Menurut Plato : Aristokrasi suatu bentuk pemerintah yang dipegang oleh Cendekiawan yang dilaksanakan sesuai dengan pikiran keadilan.
c.       Okhlourasi Aristokrasi Oligarki Demokrasi Tirani Monarki berikut Teori Siklus Pemerintahan Menurut Ploybios : Polybios terkenal dengan teorinya yang disebut Cyolus Theory, yang sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dan ajaran Aristoteles dengan sedikit perubahan yaitu dengan bentuk pemerintahan politeia dengan demokrasi. Ajaran Polybios, (204-122 SM) Http: // www.answers.com/polybios next.
B.     Bentuk Pemerintahan Monarki
Menurut Lean Duguit, bentuk Pemerintahan di bagi menjadi Pemerintahan Monorki dan Republik. Perbedaan antara keduanya adalah pada kepala negaranya. Dikatakan Monorki jika Kepala Negaranya berdasarkan turun-menurun.
1.      Bentuk Monorki di bedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a)      Monorki Absolut
Ialah Bentuk Pemerintahan dan Suatu Negara yang di Kepalai Oleh Seorang (Raja, Ratu, Syah, atau Kaisar) yang kekuasaannya dan wewenang tidak terbatas.
b)      Daftar Negara dengan Sistem Menorki Mutlak
c)      Monorki Konstitutionan
Yaitu Bentuk Pemerintah dalam suatu Negara yang di kepalai oleh seorang yang kekuasaannya dibatasi oleh Undang-Undang Dasar (Konstitusi)
2.      Bentuk Pemerintahan Republik
Dalam Pelaksanaannya Bentuk Pemerintahan Republik dapat dibedakan menjadi Republik Absolut, Konstitutional dan Parlementer
-          Adapun Penjelasan dari Bentuk-Bentuk Pemerintahan Republik yaitu :
a.      Republik Absolut
Dalam Sistem Republik Absolut, Pemerintah bersifat diktatar tanpa ada pembatasan kekuasaan. Penguasa mengabaikan konstitusi dan untuk Melegitimasi Kekuasaan di gunakalah Pertai Politik.
b.      Republik Kontitutional
Dalam sistem republik konstitusi presiden memegang kekuasaan kepala Negara dan kepala pemerintah. Namun, kekuasaan presiden dibatasi oleh kontitusi.
c.       Republik Parlementer
Dalam Sistem Republik Parlementar, Presiden hanya sebagai Kepala Negara. Namun, Presiden tidak dapat di gangu-gugat.
Istilah Sistem Pemerintahan merupakan gabungan dari dua kata, “Sistem” dan “Pemerintahan”. Sistem adalah Suatu Keseluruhan. Terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya.
-          Macam-Macam Sistem Pemerintahan :
a.       Sistem Parlementer adalah Sebuah Sistem Pemerintahan Dimana Parlementer mempunyai peranan penting dalam pemerintahan. Menurut Arent Ljiphart, Perkembangan Sistem ini pada umumnya melalui 3 fase yaitu :
1.      Pada Sistem Politik atau Kenegaraan
2.      Kemudian mucul sebuah majelis dengan anggota yang Menentang Hegemoni Raja.
3.      Majelis mengambil alih tanggung jawab atas pemerintah dengan sebagai parlemen.
-          Ciri-Ciri Sistem Pemerintahan Parlementer :
1.      Raja / Ratu atau Presiden adalah sebagai Kepala Negara. Kepala Negara ini tak bertanggung jawab atas segala kebijaksanaan yang di ambil Oleh kabinet.
2.      Kepala Negara tidak sekaligus sebagai Kepala Pemerintahan.
3.      Badan Legislatif atau Parlemen adalah satu. Satunya badan yang anggotanya dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum.
4.      Eksekutif dan bertanggung jawab kepada legislatif.
-          Adapun Ciri-Ciri Pemerintahan Parlementer menurut Rad Hague sebagai berikut :
1.      Partai-partai yang menjalankan pemerintahan muncul dari majelis.
2.      Kepala Pemerintahan (yang Disebut Perdana Menteri, Premir atau Konselir) dan Dewan Menteri (yang disebut Kabinet) dapat diberhentikan dari jabatannya melalui masih tidak percaya oleh parlemen.
3.      Eksekutif adalah Kolegiat, berbentuk kabinet dimana perdana menteri secara tradisional.
3.   Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer sebagai                   berikut :
a.      Kelebihan
Pembuatan kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendapat antara eksekutif dan lagislatif
b.      Kekurangan
Kabinet dapat mengendalikan parlemen hal terjadi bila para anggota kabinet anggota parlemen dan berasal dari partai mayoritas.
c.       Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem ini atau disebut juga dengan Sistem Kongresional, merupakan Sistem Pemerintahan Negara republik di mana kekuasaan eksekutif di pilih melalui Pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif. Dalam sistem ini, Presiden memiliki posisi yang relatif kuat dan tidak dapat dijatuhkan karena subjektif seperti rendahnya dukungan politik.
1.      Ciri-ciri sistem presidensial sebagai berikut :
a.       Penyelenggara Negara berada di tangan Presiden. Presiden adalah Kepala Negera dan sekaligus Kepala Pemerintahan.
b.      Kabinet (Dewan Menteri) dibentuk oleh Presiden Kabinet Bertanggung Jawab Kepada Presiden dan tidak Bertanggung Jawab Kepada Parlemen / Legislatif.
c.       Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen karena ia tidak dipilih Oleh Presiden.
d.      Presiden tak dapat membubarkan parlemen seperti dalam Sistem Parlementer.
e.       Parlemen memiliki Kekuasaaan Legislatif dan menjabat sebagai Lembaga Perwakilan.
2.      Menurut Rod Hogue, Sistem Presidensial terdiri dari 3 unsur terdiri dari  :
a.       Presiden yang dipilih Rakyat, Menjalankan Pemerintahan dan Mengangkat Pejabat-Pejabat Pemerintahan yang terkait/
b.      Masa Jabatan yang tetap bagi Presiden dan Wakil Dewan Perwakilan, keduanya tidak bisa saling menjatuhkan (menggunakan kekuasaan secara sewenang-wenang).
c.       Tidak ada keanggotaaan tumpang tindih antara Eksekutif dan Legislatif.
3.      Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial sebagai berikut:
-          Kelebihan :
a.       Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung parlemen.

b.      Masa jabatan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu.
c.       Penyusunan program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.
-          Kekurangan :
a.       Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan lansung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
b.      Sistim pertanggung jawabannya kurang jelas.
c.       Pembuatan keputusan / kebijakan publik umumnya hasil tawar – menawar antara eksekutif dengan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.
1.      Sistem Pemerintahan Referendum
Referendum berasal dari Kata Refer yang berarti Mengembalikan. Sistem berarti Pelaksanaan Pemerintahan di dasarkan pada pengawasan secara langsung Oleh Rakyat. Terutama terhadap kebijakan yang telah sedang, atau yang akan dilaksanakan oleh Badan Legislatif atau Eksekutif. Sebagai variasi dari kedua Sistem Pemerintahan Parlementer Presidensial adalah Sistem Pemerintahan Referendum. Pada Pemerintah dengan Sistem Referendum pertentangan yang terjadi antara Eksekutif (Bundesret) dan Legislatif (Keputusan dari pada Rakyat) jarang terjadi.

1.      Macam-Macam Referendum sebagai berikut :
a.       Referendum Obligatair adalah referendum yang harus terlebih daluhu mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang-undang tertentu diberlakukan.
b.      Referendum fakultatif adalah referendum yang dilaksanakan adabila dalam waktu tertentu sesudah undang-undang diumumkan dan dilaksanakan.
c.       Referendum konsultatif adalah referendum yang menyangkut soal-soal teknis.
2.      Keuntungan dan Kelebihan
a.       Keuntungan dari sistem referendum adalah bahwa pada setiap masalah Negara rakyat langsung ikut serta menanggulanginya.
b.      Kelemahannya adalah tidak setiap masalah rakyat mampu menyelesaikan karena untuk menghasilkannya perlu pengetahuan yang cukup harus dimiliki oleh rakyat itu sendiri.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Bahwa Sistem merupakan Gabungan dari dua kata “ Sistem “ dan “ Pemerintahan”, Sistem adalah Suatu Keseluruahan. Terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai Hubungan Fungsional, baik antara bagian-bagian Maupun Hubungan Fungsional terhadap keseluruhannya. Sehingga, itu menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik.

B.     Saran
            Dalam Penyusunan Makalah ini, kami menyadari bahwa didalamnya masih terdapat banyak kekurangan. Olehnya itu, Kami Mengharapkan Kepada pada Pembaca untuk bisa memahami kekurangan dalam Makalah ini karena setiap sesuatu tidak ada yang sempurna.

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...............................................i
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ........................ 1
B.     Rumusan Masalah .................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Sistem Pemerintahan di berbagai Negara.............2
B.     Bentuk Pemerintahan Monarki.............................3
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .............................................................10
B.     Saran ......................................................................10
Daftar Putaka

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management